RumahRakyatOnline.id, Medan – Pemutaran Film Dokumenter Dairi Diancam Tambang yang disutradarai oleh Tonggo Simangunsong yang diproduseri oleh Yayasan Diakonia Pelangi Kasih dan Bantuan Hukum Sumatera Utara (Bakumsu) di Kedai Sumatera Jalan Pasar I No 48 Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Medan. Selasa(2/7/2022).
Film dokumenter ini di buat merupakan bentuk protes warga di Dairi atas kehadiran PT. Dairi Prima Mineral(DPM) di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara.
PT. DPM sejak tahun 1998 mendapat kontrak Karya dari Orde Baru, dan sejak 2017 kontrak Karyanya di perbarui. Untuk mendapat analisa dampak lingkungan pihak DPM membangun fasilitas – fasilitas seperti Jalan, bendungan dan jembatan untuk akses. Namun hingga kini tidak juga mendapat ijin lingkungan dari Pemerintah Pusat.
Selain menonton film dokumenter juga dilakukan diskusi antara sutradara, Direktur Bakumsu Tongam Panggabean dan mewakili masyarakat Sangap Sinaga.
Dalam diskusi menjadi isu menarik apa sebenarnya isi dari kontrak Karya tersebut? itu yang mendasari akhirnya Bakumsu sebagai kuasa hukum masyarakat Dairi menggugat agar kontrak Karya tersebut dibuka.
Sehingga awal tahun 2022 Bakumsu memenangkan atas gugatan terhadap. Menteri ESDM untuk membuka kontrak Karya tersebut.
Sebab, Pengadilan memutuskan bahwa kontrak Karya tersebut dinyatakan tidak dokumen tertutup. Melainkan itu dokumen publik. Namun kementerian ESDM. Menolak sehingga Mereka melanjutkan kasus ini ke PTUN.
“Kita berharap bahwa keputusan itu di indahkan ESDM, namun melihat situasi ini kita tidak melihat itikad baik tersebut”, kata Tongam Panggabean.
Awalnya warga tidak mengetahui apa dampak dari PT. DPM sebab, saat itu warga berbondong – bondong ikut bekerja bersama DPM dilokasi tersebut. Namun, setelah bocor limbah 2012 yang menyebabkan hasil ternak masyarakat banyak mati, dan hasil pertanian mulai menurun. Akhirnya warga mengetahui dampak dari tambang tersebut.
“Saya awalnya ikut bekerja disana, namun setelah mengetahui dampaknya, akhirnya saya memutuskan tidak bekerja lagi disitu.dan membangun gerakan menolak itu”,kata Sinaga warga Dairi.
Pemutaran dokumenter ini akan di tayangkan di Balige, Aceh, Medan dan Kota Pematang Siantar. Kata Tonggo
Reporter : Cheker