Rohaniawan Serukan Kepedulian Atas Sengketa Lahan Di Gurilla Dan Konversi Kebun Teh Sidamanik

Terkait

RumahRakyatOnline.id. Pematang Siantar-Puluhan rohaniawan lintas denominasi (GKPS, HKI, GKPI, HKIP, HKBP, GKI-SUMUT) yang tergabung dalam Forum Rohaniawan untuk Edukasi Ekologi dan Demokrasi (FREEDOM) Siantar- Simalungun menyatakan keprihatinan atas konflik agraria yang terjadi di lahan eks HGU PTPN III di Kebun Bangun, Gurilla Pematang Siantar.

Keprihatinan itu menjadi topik utama diskusi para rohaniawan tersebut bersama masyarakat dan mahasiswa di OH5 Jalan Pattimura Pematang Siantar. Senin(15/11/2022).

“Kami sangat prihatin atas okupasi yang terjadi dengan melibatkan aparat tentara, polisi, bahkan polisi militer secara sangat masif, bahkan sampai mendirikan barak di tengah pemukiman warga”, kata Pdt Merry mewakili HKI.

Forum tersebut menyerukan penyelesaian konflik agraria harus mengedepankan dialog yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan humanis, tanpa intimidasi apalagi kriminalisasi terhadap masyarakat.

Selain persoalan konflik agraria di Gurilla, forum rohaniawan tersebut juga menyoroti tentang konversi kebun teh Sidamanik menjadi kelapa sawit, tetap mendapat perlawanan dari masyarakat Sidamanik sekitarnya.

“Konversi ini akan mengakibatkan krisis ekologi yang serius, seperti banjir dan longsor, sebagaimana telah terbukti di daerah Panei Tongah dan Tanah Jawa”, kata Pdt. Jon Winsah Saragih mewakili gereja GKPS.

Forum Rohaniawan ini menyerukan agar PTPN IV menghentikan konversi dan penanaman sawit di Sidamanik. Dalam kesempatan ini, Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian (dosen STT HKBP) menyampaikan refleksi teologis pentingnya gereja dan rohaniawan hadir dalam pergulatan sosial kehidupan umat dan masyarakat.

“Gereja dan rohaniawan tidak cukup menyampaikan kabar baik dari atas mimbar, tapi harus turun ke persoalan kehidupan masyarakat yang riil”, tambah riris

Acara diskusi tersebut sekaligus membentuk kepengurusan forum, dengan memilih Pdt.Firman Sibarani (HKI) sebagai Ketua, Pdt. Etika Saragih (GKPS) sebagai Sekretaris dan Pdt.Dr.Riris Siagian (HKBP) sebagai Bendahara.

Forum rohaniawan berkomitmen untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam upaya penyelesaian kedua konflik tersebut lewat dialog yang humanis berbasis kebenaran.

Reporter : Feri Panjaitan

spot_img

Terkini

Related Articles

Lewat ke baris perkakas