RROL. ID, Simalungun-Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori (DPMPN) Simalungun diduga dinilai tidak obyektif dalam penjaringan Bakal Calon(balon) Pangulu serentak di Simalungun. Pasalnya balon dari sarjana S1 tidak lolos, namun balon dari Paket C bisa lolos.
Hal ini diungkapkan Reinol Samosir salah satu balon yang mengikuti seleksi verifikasi dari Nagori Pardamean Asih Kecamatan Tanah Jawa. Jumat(3/2/2023).
Ia merasa kecewa karena, merasa sengaja tidak diluluskan dalam verifikasi Bakal calon tersebut.
“Kecil kemungkinan saya kalah ujian tertulis dari yang lainnya, dari segi usia ada beberapa yang sudah berusia diatas 40 tahun bahkan 50 tahun”, katanya.
Reinol berharap Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH melalui Kadis DPMPN agar keputusan seleksi verifikasi dikaji ulang, sebab, dianggap penuh manipulasi.
Kadis DPMPN Sarimuda Purba, belum memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut.
Direktur Lingkar Rumah Rakyat Indonesia Kabupaten Simalungun PJ Sitanggang mengatakan, Kadis DPMPN segera mungkin membuka hasil Uji verifikasi balon pangulu. Sebab, kita menduga ujian ini syarat kepentingan, karena tidak memiliki standard Uji. Katanya.
Reporter : Willy Tambunan, ST
 Simalungun diduga dinilai tidak obyektif dalam penjaringan Bakal Calon){kind=link}