RumahRakyatOnline.id – Berbagai jenis tradisi kematian dalam kesukuan Batak. Batak adalah salah satu suku yang lahir dari Pulau Sumatera Indonesia. ini beberapa jenis adat dan tata cara pelaksanaan kematian dalam suku orang batak.
Mate Pupur : Tidak punya keturunan sama sekali .
Mate Punu : tidak meninggalkan
Anak Laki laki sebagai Penerus Marga ,hanya punya anak Perempuan .
Tilahaon : Wafat anakyg belum menikah baik masih anak-anak maupun sudah dewasa, tapi Bapak Ibunya masih ada. Tilaha : anak yang Wafat , Tilahaon : orang tuanya.
Mate Mangkar : Wafat Bapak / Ibu , meninggalkan anak-anak belum ada yang menikah .
Pongol ulu : Meninggal seorang Bapa , meninggalkan Isteri dan anak-anak yang belum dewasa ( Marsapsap Mardum ) .
Matompas Tataring : Seorang Ibu wafat meninggalkan Suami dan anak-anak yang belum dewasa.
Sarimatua : Seorang Bapak / Ibu wafat , sudah punya cucu dari Anak , punya Cucu dari Boru , tapi masih ada Anaknya yang belum nilah baik laki atau Perempuan.
Saurmatua : Seorang Bapa/ Ibu , wafat , punya cucu dari Anak Laki , punya Cucu dari Anak Perempuan , dan semua anak sudah menikah (Simpan), walaupun masih ada anak/ borunya yang belum punya keturunan . Yang penting sudah menikah (Sohot) .
Saurmatua Gabe : Seorang Bapak/ Ibu wafat , sudah punya Cicit (Nini) ,artinya ; Anak laki-lakinya sudah ada yang punya Cucu.
Maulibulung : Seorang Bapak / Ibu , wafat sudah punya buyut (Anak laki dan Anak Perempuannya sudah punya cucu ) sering disebut Marnini Marnono.
Tapi ada Syaratnya : Anak sudah nikah semua , semua punya keturunan dan tidak boleh ada yang meninggal mendahului Bapak / Ibunya .
Apa yang dicapai pada status tertinggi yaitu Saurmatua hanyalah kebanggan harga diri, sebagian orang sangat mempersoalkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan adat tersebut. Namun, sebagian besar sangat menganggumi cara pelaksanaan adat itu juga.
Walau ditinjau dari Keimanan meninggal karena Sarimatua atau Saurmatua
atau karena Punu , Pupur dan lainnya, semua sama. tinggal bagaimana kita memahaminya.
Editor : Jimmi P. Manurung