RumahRakyatOnline.id., Pematang Siantar-Okupasi kedua yang dilakukan PTPN III di Kawasan ex HGU No. 3 di Kampung Baru Gurilla, Kecamatan Sitalasari, Kota Pematang Siantar mendapat perlawanan keras dari masyarakat dan dianggap tidak manusiawi.
Sehingga momen kedatangan Menteri BUMN diharapkan mahasiswa dapat menghentikan Kekerasan yang dilakukan pihak PTPN III terhadap masyarakat.
Tindakan kekerasan yang dilakukan adalah penghancuran lahan yang ditanami oleh masyarakat, perobohan rumah yang menolak tali asih(suguh hati) dan Bahkan intimidasi kepada masyarakat yang menolak menerim tali asih.
Kekerasan tersebut menimbulkan trauma bagi anak-anak sebab, disaksikan mereka secara langsung.
Okupasi dillakukan Senin, 21 November 2022 tanpa melakukan upaya-upaya dialog untuk menyelesaikan sengketa.
“Kami bukan mau uang PTPN III lewat suguh hati, kami hanya mau tanah kami untuk bertahan hidup dan Makan”, celetuk Seorang Ibu.
Salah satu aktifis pendamping warga, Feri Panjilaitan Kamis(24/11/2022) mengatakan masyarakat telah menemui Kementerian BPN/ATR, Komisi II DPR RI dan Kantor Staf Presiden (KSP) akan tetapi semua upaya tersebut tidak digubris oleh PTPN III dan Kementerian BUMN.
Masyarakat dan mahasiswa berencana akan aksi ke Istana Presiden terkait tindakan yang dilakukan oleh Pihak Kebun PTPN 3 terhadap masyarakat.
“Iya rencana dalam waktu dekat kita akan lakukan itu, agar terbuka lebar Tahir Siapa mafia tanah yang bermain dibalik masalah ini, masa tanah Kebun sudah 15 tahun tertidur dan diusahi rakyat, kemudian banyak fasilitas sudah di bangun Pemko Siantar 16 tahun kemudian ingin ditanami Kebun, Ada apa? “, tamba Feri.
Reporter : Julius Sitanggang